Di antara ribuan ketidakpastian di dunia ini, mungkin cuma ada satu yang pasti: kematian. Namun, bagaimana jika kita bisa hidup selamanya? Apa yang akan terjadi jika kita diberi kesempatan untuk menaklukkan waktu dan menikmati keabadian? Mari kita telusuri kemungkinan luar biasa dan tantangan yang mungkin kita hadapi.


Petualangan Luar Biasa dalam Keabadian

Jika kita bisa hidup selamanya, dunia ini akan menjadi saksi dari berbagai keajaiban yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Kita bisa terlibat dalam kolonisasi Mars, bahkan mungkin tinggal dan bermain di sana. Tidak hanya itu, kita bisa menyaksikan gurun Sahara berubah menjadi hutan tropis yang subur, sebuah pemandangan yang kini hanya ada dalam mimpi.


Sisi Gelap Keabadian

Namun, keabadian bukan hanya tentang petualangan dan keajaiban. Hidup selamanya juga berarti menyaksikan penderitaan yang mungkin tidak ada habisnya. Kita akan menghadapi dampak mengerikan dari perubahan iklim, melihat Bumi dilahap oleh matahari, dan merasakan kehilangan orang-orang yang kita cintai satu per satu.

Hidup abadi juga bisa berarti kita akan terus-menerus melihat dunia berubah, tidak selalu ke arah yang lebih baik. Bayangkan melihat generasi demi generasi yang terus bergelut dengan masalah yang sama, atau bahkan lebih buruk.


Mungkinkah Manusia Hidup Abadi?

Sayangnya, saat ini manusia belum, dan kemungkinan besar tidak akan pernah, bisa hidup selamanya. Penelitian terus berlanjut, bukan untuk membuat kita hidup abadi, tapi untuk memastikan kita bisa hidup sehat selama mungkin. Ilmuwan fokus pada bagaimana menunda penuaan dan meningkatkan kualitas hidup di usia tua.

Sel-sel ini, yang tidak lagi berfungsi tapi tidak bisa mati, bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel sehat di sekitarnya.

Selain itu, ilmuwan juga mencari cara untuk meningkatkan jumlah zat tertentu dalam tubuh kita yang menurun seiring usia dan berkaitan erat dengan penyakit seperti kanker, pikun, dan sakit jantung.

Refleksi: Hidup Selamanya atau Hidup Berkualitas?

Mungkin semua orang menginginkan umur panjang. Namun, hidup selamanya juga bisa membawa masalah-masalah baru yang sebelumnya tidak ada. Jika diberi kesempatan untuk memilih, berapa lama kita ingin hidup? Mungkin jawabannya bukan tentang seberapa lama, tapi tentang bagaimana kita bisa menjalani hidup yang berkualitas, penuh makna, dan bahagia.