Mendengar kata depresi saja pasti kita semua tak ingin memikirkannya, apalagi mengalaminya, benar bukan? Depresi adalah suatu kondisi medis berupa perasaan sedih yang berdampak negatif terhadap pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental seseorang. Depresi dapat melanda ke berbagai jenjang lapisan masyarakat, dari tua, muda, kaya, miskin, dan lainnya. Jadi sebenarnya DEPRESI itu apa sih? Penyakit atau Sugesti? Dari survei yang dilakukan 7 dari 10 orang mengatakan bahwa depresi itu adalah sugesti dan 3 sisanya mengatakan bahwa itu adalah penyakit. Jadi sebenarnya depresi itu adalah penyakit mental yang disebabkan oleh banyak faktor. Tak hanya itu ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita juga dapat menjadi pemicu terjadinya Depresi. Gangguan pikiran atau depresi dapat berdampak dengan kondisi fisik seseorang. Selain mempengaruhi kondisi fisik seseorang, depresi juga tentunya mempengaruhi mental seseorang. Orang yang mengalami depresi terkadang ingin mencari pelampiasan sebagai penyalur kesedihannya bahkan tak jarang orang yang mengalami depresi memiliki pikiran untuk mencari jalan pintas seperti bunuh diri.

 

Gejala Depresi

 

Beberapa gejala depresi, antara lain:

  • Selalu merasa bersalah.
  • Merasa putus asa, rendah diri, dan tidak berharga.
  • Selalu merasa cemas dan khawatir yang berlebihan.
  • Suasana hati buruk atau sedih berkelanjutan.
  • Mudah marah atau sensitif.
  • Mudah menangis.
  • Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil keputusan.
  • Tidak tertarik dan tidak memiliki motivasi terhadap segala hal.
  • Timbul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
  • Selalu merasa kelelahan dan hilang tenaga.
  • Perubahan siklus menstruasi pada wanita.
  • Konstipasi.
  • Gerakan tubuh dan bicara yang lebih lambat dari biasanya.
  • Hilang gairah seksual.
  • Gangguan tidur.
  • Perubahan berat badan dan selera makan.

 

Mengapa depresi disebut penyakit? Karena depresi memerlukan pengobatan untuk menyembuhkan atau memulihkannya.

 

Diagnosis Depresi

 

Dokter akan mendiagnosis depresi dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan psikologis, serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah jika diperlukan. Pemeriksaan tersbeut dilakukan untuk mengetahui penyebab depresi..

 

Komplikasi Depresi

 

Depresi adalah gangguan serius yang bisa berakibat fatal bagi pengidap dan keluarga. Depresi sering kali menjadi lebih buruk bila tidak diobati, serta mengakibatkan masalah emosional, perilaku dan kesehatan yang memengaruhi setiap area kehidupan pengidap.

 

Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat depresi, antara lain:

 

  • Kelebihan berat badan atau obesitas, yang bisa menyebabkan penyakit jantung dan diabetes.
  • Penyakit fisik.
  • Pelarian berupa alkohol atau penyalahgunaan narkoba.
  • Kecemasan, gangguan panik atau fobia sosial.
  • Menimbulkan konflik keluarga, kesulitan hubungan, dan masalah pekerjaan atau sekolah.
  • Isolasi sosial.
  • Muncul perasaan ingin bunuh diri, percobaan bunuh diri, atau bunuh diri.
  • Keinginan untuk mutilasi diri.
  • Kematian dini akibat kondisi medis.

 

Pengobatan Depresi

 

Beberapa cara yang bisa dilakukan dokter untuk membantu pengidap mengatasi depresi yang dialaminya, antara lain:

 

  1. Psikoterapi.

 

  1. Cognitive behavior therapy (CBT). Terapi ini bertujuan untuk membantu pengidap melepaskan pikiran dan perasaan negatif, serta menggantinya dengan respon positif.

 

  1. Problem-solving therapy (PST), untuk meningkatkan kemampuan pengidap menghadapi pengalaman yang memicu rasa tertekan.

 

  1. Interpersonal therapy (IPT) untuk membantu mengatasi masalah yang muncul saat berhubungan dengan orang lain.

 

  1. Terapi psikodinamis untuk membantu pengidap memahami apa yang dirasakannya dan bagaimana merespon perasaan tersebut.

 

  1. Obat antidepresan, seperti escitalopram, paroxetine, sertraline, fluoxetine, citalopram, venlafaxine, duloxetine, dan bupropion. Penggunaan obat-obatan ini harus selalu dalam pengawasan dokter karena efek samping yang cukup banyak.

 

  1. Terapi kejut listrik atau electroconvulsive therapy (ECT) untuk pengidap depresi yang tidak membaik setelah diberi obat-obatan, mengalami gejala psikosis, serta pengidap yang mencoba bunuh diri.

 

Pencegahan Depresi

 

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah depresi, antara lain:

 

-          Hindari kebiasaan menyendiri dengan mencari komunitas yang baik.

-          Buat hidup lebih sederhana dengan membuat perencanaan jangka pendek dan panjang.

-          Berolahraga secara teratur, minimal 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi sekitar 30 menit.

-          Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan pola makan yang teratur.

-          Buat hidup lebih santai dan hindari stres.

-          Hindari konsumsi minuman beralkohol serta obat-obatan terlarang.

 

Referensi

 

https://www.halodoc.com/kesehatan/depresi