Tulisan ini adalah karya salah seorang finalis Jegeg Bagus Klungkung 2015, Gustama Heryawan. Tulisannya menyoroti sampah-sampah di Nusa Penida. Satu lagi, gambar yang ia angkat kelihatan indah dan kami ganjar menjadi Headline!

tim kulkulbali.co

 

 

Nusa Penida mungkin bukan destinasi utama pariwisata di Bali. Namun, keindahan pantainya tak kalah dengan pantai Sanur maupun Kuta. Ditambah dengan alamnya yang masih asri, pantai Nusa Penida pantas disandingkan dengan pantai-pantai lainnya. Sayangnya, keindahan ini dinodai dengan berseraknya sampah di pinggiran pantai. Hal ini sangat menggangu pandangan yang ingin menikmati keindahan pantai Nusa Penida.

Seperti yang terlihat di Pantai Sampalan yang berlokasi di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida. Berseraknya sampah menodai keindahan pantai tersebut. Pantai yang seharusnya memberikan suasana tenang dan nyaman untuk wisatawan dengan pasir putih dan ombak yang tenang, nyatanya malah memberikan pandangan kurang menarik. Sangat memprihatinkan memang, namun itulah kenyataannya.

 

 

Selain mengganggu pemandangan, sampah ini juga mengganggu para petani rumput laut di pantai tersebut. Sampah-sampah ini tentu akan mengganggu proses pertumbuhan rumput laut. Jika dibiarkan terus menerus, rumput laut disana akan mati dan petani hanya mendapat rugi. Lambat laun, Pantai Sampalan yang terkenal akan rumput lautnya akan kehilangan jati diri. Di samping itu, sampah ini juga akan merusak biota laut dan terumbu karang. Biota laut seperti penyu dan ikan Mola-Mola akan terkena dampaknya. Biota laut yang sudah sangat langka ini akan semakin terancam. Sampai saat ini banyak bangkai ikan Mola-Mola yang ditemukan mengapung dilaut, penyebabnya ialah “kepolosan” mereka yang mengira kaleng dan sampah plastik sebagai ubur-ubur yang biasa mereka makan. Akankah penyu dan ikan Mola-Mola terus bertahan? Tentu tidak.

Nusa Penida yang saat ini pariwisatanya mulai dikenal dunia tentu memiliki banyak permasalahan baru, terutama sampah. Sampah ini banyak dibawa oleh turis asing maupun masyarakat lokal sendiri. Hal selaras juga dilontarkan oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dalam kunjungannya ke Nusa Penida. "Kiri kanan jalan di sini juga saya lihat kumuh dan di sepanjang pantai banyak sampah plastik. Kalau seperti ini terus, maka turis yang datang ke Nusa Penida akan memandang daerah ini kumuh,” (dikutip dari kompas.com) begitu katanya. Hal ini tentu akan menghambat pertumbuhan pariwisata Nusa Penida. Nah, bagaimana cara memerangi sampah ini?

Pemerangan sampah memang harus dimulai sejak dini. Sedikit demi sedikit masyarakat Nusa Penida mulai menyadari rusaknya lingkungan mereka. Mereka sudah melakukan upaya-upaya untuk mengurangi sampah. Upaya yang bisa dilakukan seperti mengadakan bakti sosial pemungutan sampah plastik di seputaran pantai. Upaya ini telah gencar dilakukan oleh pemuda-pemudi Nusa Penida seperti yang dilaksanakan oleh Yayasan Nusa Penida. Yayasan Nusa Penida begitu gencar memerangi sampah, mereka rutin melaksanakan baksos demi masa depannya. Selain upaya tersebut, dapat juga dilakukan dengan tidak membuang sampah ke sungai atau bahkan ke laut langsung. Sebenarnya, sampah ini akan mengalir ke laut dan kembali dibawa oleh ombak menuju bibir pantai. Sama halnya dengan melempar boomerang.

 

Pemerintah sudah memberikan dukungan positif terhadap kegiatan-kegiatan memerangi sampah ini. Lewat Yayasan Nusa Penida, pemerintah telah banyak memberikan bantuan berupa dana dan tenaga. Selain itu pemerintah juga telah berupaya dengan membuat peraturan tentang daerah pantai. Seperti Undang – Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil. Namun masih banyak pula masyarakat yang belum sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Jadi, mari bersama kita wujudkan Nusa Penida yang bersih, asri dan indah. Apa yang kita lakukan sekarang akan menjadi landasan kemajuan generasi selanjutnya. Setujukah anda? Ayo perangi sampah!

 

Sumber Referensi :

[1] http://balipost.com/read/headline/2014/02/12/4474/sampah-ganggu-petani-rumput-laut-nusa-penida.html

[2] http://waklaba.blogspot.com/2013/08/yayasan-nusa-penida-baksos-aksi-bersih.html

[3] http://travel.kompas.com/read/2013/07/27/1314072/Gubernur.Bali.Soroti.Sampah.Plastik.di.Nusa.Penida