Risiko?
Kita mengenal risiko sebagai semua kemungkinan buruk yang mungkin terjadi, yang berdampak dalam menghambat, menunda, dan menggagalkan pencapaian tujuan.
Perlu dicermati bahwa risiko adalah probalitas suatu keterjadian, bukan sesuatu yang sudah terjadi atau sedang terjadi. Jika suatu keterjadian itu sudah terjadi dan sedang terjadi maka risiko dimaksud sudah bertransformasi menjadi masalah.
Pada intinya risiko adalah probabilitas suatu keterjadian, sebuah kemungkinan!
Sebagai manusia, adalah hal wajar dalam mencapai tujuan tertentu dalam hidup.
Berkeinginan untuk menjadi presiden misalnya, atau hidup kaya, atau beristrikan wanita baik, dan banyak atau lainnya.
Saat Anda menginginkan seorang istri yang baik misalnya sebagai contoh, risiko yang menyertai Anda diawal mungkin saja adalah menjadi ganteng!
Kenapa ganteng?
Saat Anda terlahir sebagai orang ganteng, tanpa Anda sadari Anda telah memiliki risiko bawaan sebagai orang ganteng. Yang biasa terlintas dipikiran kita Anda akan menjadi seorang flamboyan, flamboyan dalam memainkan wanita.
Jika Anda hanya menjadi orang ganteng saja dan memiliki sifat baik dalam hidup, risiko ganteng Anda tidak akan menjadi masalah, ganteng hanya akan menjadi sebuah risiko. Bagaimana jika sebaliknya, Anda ganteng dan memliki sifat buruk dalam hidup? inilah yang akan kita bahas selanjutnya.
Menjadi flamboyan dikarenakan kegantengan Anda adalah proses bagaimana risiko ganteng telah menjadi masalah di hidup Anda.
Ada hubungan sebab akibat disini, karena Anda ganteng, Anda menjadi flamboyan.
Sekarang jika kita benar-benar merealisasikan pengandaian tadi. Situasinya Anda telah mendapatkan masalah karena menjadi pria ganteng.
Sebagai pria yang nyaris "sempurna" dalam rupa adalah hal yang wajar dikelilingi banyak wanita. Anda memiliki keleluasaan untuk memilih siapa pendamping yang cocok bagi Anda.
Dari situasi ini, ternyata Anda memiliki sifat sombong. Anda memiliki rasa bangga berlebihan atas kegantengan Anda.
Dengan berjalannya waktu, secara sadar Anda memilih wanita, melompat dari satu ke yang lain. Pelan-pelan Anda menjadi perfeksionis dalam memilih, kesombongan menjadikan Anda seakan-akan orang sempurna sehingga Anda berkeyakinan harus mendapatkan wanita yang sempurna pula untuk menemani Anda. Petualangan yang belum tau akhirnya.
Yang Anda hadapi sekarang adalah Anda telah bermasalah dengan menjadi Pria yang ganteng serta ditambah dengan kesombongan Anda karena merasa diri sempurna!
Pertanyaan selanjutnya yang muncul, dari sekian banyak wanita yang hadir di hidup Anda, apakah Anda sudah mendapatkan apa yang Anda cari? yaitu seorang wanita baik.
Mari kita telisik lebih lanjut jawaban dari pertanyaan tadi.
Setalah kita mengenal apa itu risiko, sifatnya, hingga dia menjadi suatu masalah dalam hidup, dapat kita memahami bahwa risiko akan selalu ada.
Kemudian kita bertanya kembali, bisakah kita meniadakan risiko dalam hidup?
Tidak bisa!
Risiko itu hadir karena ada pencapaian tujuan.
Jika diibaratkan tujuan itu sebagai manusia, maka risiko adalah bayangannya.
Dia akan selalu menyertai Anda.
Jadi selama kita hidup dan berkeinginan untuk mencapai sesuatu, maka selama itu pula kita berisiko gagal mencapai tujuan!
Dan bila dihubungankan dengan tujuan untuk mendapatkan wanita baik tadi? ada risiko ganteng yang menyertainya.
Tidak mungkin untuk Anda jadi jelek dulu baru risiko ganteng itu ilang, dengan jadi jelek sekalipun belum tentu Anda mendapatkan wanita baik.
Jadi bukan bentuk risiko itu yang penting, lebih ke substansinya.
Apabila kita tidak bisa meniadakan risiko dalam hidup, apa yang mesti kita lakukan?
Seperti peribahasa, tak kenal maka tak sayang, yang perlu kita lakukan di awal adalah kenali terlebih dahulu risiko yang melekat dalam diri Anda.
Langkah awalnya adalah selami diri Anda.
Inti dari menyelami diri sendiri adalah Anda mengerti tujuan hidup!
Dengan mengerti diri Anda, anda Akan mengerti siapa Anda, Anda mengerti tujuan hidup Anda, dan Anda akan tahu bagaimana mewujudkan tujuan hidup Anda. Begitu juga sebaliknya, saat Anda tidak mengerti diri sendiri, Anda akan memiliki kencederungan tidak "aware" akan hadirnya risiko dalam hidup. Bagaimana mau waspada akan risiko, tujuan saja Anda tidak punya.
Kembali ke urusan ganteng tadi.
Ternyata Anda telah mengenal diri Anda seperti apa. Oh Anda berkeinginan memiliki wanita baik, Anda menyadari risiko sebagai orang yang ganteng.
Kemudian Anda sadar bahwa kegantengan Anda bisa berujung kepada sifat sombong, disini Anda mulai peka akan risiko itu sendiri.
Saat Anda sudah peka akan risiko ganteng, Anda sudah mengerti risiko ganteng tidak bisa ditiadakan, langkah selanjutnya yang Anda bisa lakukan adalah mengelola risiko ganteng itu tadi.
Trus kita akan bertanya kembali, bagaimana cara mengelola risiko ganteng itu?
jawabannya satu! yaitu berbuat baik!
Kok bisa?
Ilustrasinya seperti ini:
Risiko hanya bisa dikelola jika kita sadar akan adanya risiko itu sendiri.
Disini pentingnya berbuat baik. Hasil perbutan baik akan menjadi penuntun Anda untuk semakin memudahkan proses pengenalan diri Anda, tujuan hidup Anda, risiko yang menyertai pencapaian tujuan, serta yang terpenting cara mengelolanya. Dialah pintu yang menyadarkan Anda, ohhh saya berkeinginan memiliki wanita baik, oohh ternyata akan ada masalah jika risiko kegantengan saya menjadikan saya sombong, oohhh bisa menjauhkan saya pada pencapaian tujuan awal.
Karma perbuatan baik menjadi "reminder" atau pengingat Anda.
Sebelum kegantengan Anda benar-benar menjadi masalah, karma sudah terlebih dahulu mengingatkan Anda.
Anda itu ganteng, tapi jika kegantengan berujung sombong, Anda akan terus mencari wanita, tidak menemukan wanita baik. Jadi Anda jangan sombong!
Peran karmalah untuk memberikan nasehat untuk tidak menjadi sombong.
Makin sering Anda berbuat baik, makin kencang "reminder" Anda, makin mudah buat mengenali risiko dan yang terpenting makin mudah dia untuk menasehati kita.
Dengan Karma baik, Anda akan mampu mengelola risiko hidup dan membimbing Anda dalam pencapaian tujuan hidup.
Bagaimana jika Anda tidak berbuat baik?
Jangankan untuk menasehati Anda, kesadaran akan mati, tidak akan berbunyi seolah membiarkan Anda semakin gelap kehabisan cahaya selama perjalanan mencapai tujuan hidup.
Selamat berbuat baik.
Komentar