I Made Sedana Yoga, SH, atau yang sering dipanggil Yoga, adalah salah satu warga Banjar Kebonkuri Mangku Kesiman, kelahiran Denpasar tahun 1989. Namun, apa yang membuatnya begitu istimewa adalah perjalanan luar biasa dalam mengembangkan bisnisnya di dunia barber shop, tempat potong rambut modern yang sangat digemari oleh kalangan muda.
Awal mula kisah sukses Yoga bermula ketika ia bekerja sebagai pegawai di sebuah koperasi. Dengan tekad yang kuat, ia mulai mengumpulkan sebagian gajinya untuk mewujudkan impian memiliki barber shop. Inspirasi besar muncul saat Yoga terinspirasi oleh produk minyak rambut.
Namun, memulai bisnis bukanlah perkara mudah. Pada saat itu, produk minyak rambut jenis pomade masih sangat jarang ditemui dan belum populer. Yoga menghadapi berbagai kendala, termasuk harga tinggi, minat konsumen yang rendah, dan ketidakpopuleran produk. Tetapi Yoga adalah sosok yang penuh ketekunan.
Pada tahun 2014, Yoga mulai mencari relasi dan memasarkan produk pomade di lingkungannya. Meskipun awalnya belum ada perkembangan signifikan, Yoga tidak pernah menyerah.
Pada tahun 2015, tren penggunaan pomade mulai berkembang di kalangan remaja, dan barbershop modern semakin dikenal. Inilah titik balik dalam perjalanan Yoga. Ia terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memasarkan produk pomade dan menjualnya di berbagai barbershop.
Yoga tidak hanya memperkenalkan produknya kepada teman-teman, melainkan juga kepada selebgram, musisi, dan berbagai kalangan masyarakat. Ini menjadi salah satu langkah penting dalam pengembangan bisnisnya. Selain menjadi pemilik barbershop dan produk pomade, Yoga juga menjalankan hobi musik, yang kemudian membantu memperluas jaringan bisnisnya.
Tahun 2016 membuka peluang besar bagi Yoga. Produk-produknya semakin diminati, dan berbagai peluang bisnis mulai muncul. Pada tahun 2017, Yoga memutuskan untuk memperluas bisnis barbershop yang telah ia dirintis. Kini, ia memiliki beberapa cabang barbershop di berbagai lokasi, termasuk Denpasar Timur, Sari Gading Denpasar, Sukawati Kabupaten Gianyar, dan bahkan membuka barbershop pelatihan di rumahnya.
Namun, perjalanan Yoga tidak selalu mulus. Pada awal pandemi COVID-19, ekonomi melemah, banyak bisnis gulung tikar, dan banyak masyarakat kehilangan mata pencaharian. Pada saat itu, Yoga memiliki ide brilian untuk membuka tempat pelatihan cukur secara gratis, dengan harapan mencetak bibit-bibit baru yang dapat berdiri sendiri dalam dunia berwirausaha dan memberikan ketrampilan memotong rambut kepada mereka yang terkena dampak pandemi.
Barbershop yang dikelola Yoga terus berkembang pesat, meskipun menghadapi berbagai cobaan, terutama selama pandemi COVID-19. Yoga adalah contoh nyata dari seseorang yang memiliki tekad kuat, kreativitas, dan semangat wirausaha yang tak kenal lelah.
Mungkin ada beberapa yang belum sepenuhnya memahami apa itu barbershop. Seringkali dianggap sebagai tempat potong rambut pria dengan fasilitas ber-AC dan harga yang tinggi. Namun, Yoga ingin menjelaskan perbedaannya. Barbershop bukan sekadar tempat potong rambut; ia juga menjadi wadah untuk menggali ide, kreativitas, dan gaya rambut terkini. Pelayanan berkualitas dan keterampilan teknik potong rambut yang memerlukan waktu lebih lama adalah hal yang diutamakan, berbeda dari tukang cukur biasa.
Kisah Yoga adalah bukti nyata bahwa dengan tekad kuat, kerja keras, dan semangat wirausaha, seseorang dapat meraih kesuksesan dalam bisnis apapun. Semoga kisah inspiratif ini memberikan semangat dan motivasi bagi kita semua.
Komentar