Aku memujamu dalam diam
Melukismu dalam lelah
Mencintamu dalam angan
Mengejarmu penuh kesia-siaan
Kapan kamu diciptakan?
Seperti kilat
Warnamu terangi ruangku penuh harapan
Lalu sekejap
Mendatangkan gemuruh ketakutan
Semua kembali gelap
Mencekam
Aku harus pergi kemana?
Semua terasa percuma
Karena kamu tersenyum
Aku masih ingat itu
Senyum yang seakan
Penuh dengan kutukan
Membuatku terus mencari
Membuatku terus mencaci
Membuatku ingin lagi
Ah! Kamu sialan!
Biarkan aku bergegas lebih awal
Aku ingin
Merawatmu penuh harapan
Melepasmu dalam kematian
Setiap langkahmu buatku ragu
Tapi bayangmu tak juga berlalu
Aku terperangkap
Matahari dan lampu kota
Tak lagi mampu memanduku
Komentar